Perdarahan Pasca Persalinan Apakah Berbahaya? – Perdarahan setelah melahirkan dengan jumlah wajar merupakan hal yang umum terjadi ini disebut lochea atau nifas
[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.18.0″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” sticky_enabled=”0″]Perdarahan Pasca Persalinan Apakah Berbahaya?
Perdarahan pasca persalinan adalah kondisi yang sangat serius untuk segera dilakukan Tindakan medis, karena penyebab kematian pasca persalinan akibat perdarahan sebanyak 3% – 5% di seluruh dunia, baik persalinan normal maupun persalinan Caesar.
Kehilangan darah lebih dari 500 ml setelah melahirkan didefinisikan sebagai perdarahan pasca persalinan, saat melahirkan secara normal ibu rata-rata kehilangan darah sebanyak 500 ml dan pada saat persalinan SC ibu bisa kehilangan darah rata-rata antara 800ml sampai dengan 1000ml
Risiko perdarahan pasca persalinan paling tinggi adalah saat 24jam pertama dan dikenal dengan perdarahan post partum primer, dan sedangkan perdarahan yang terjadi setelah 24 jam persalinan disebut perdarahan post partum sekunder.
Penyebab perdarahan pasca persalinan
Selama kehamilan, plasenta didalam rahim berkembang dan berperan penting untuk pemberian asupan nutrisi dan oksigen untuk janin didalam kandungan, Plasenta menempel pada dinding rahim ibu.
Saat setelah melahirkan, rahim akan berkontraksi untuk mendorong keluar plasenta. Kontraksi rahim setelah persalinan membantu menekan pembuluh darah di area plasenta menempel,yang berdampak pada sedikitnya darah yang keluar akan tetapi jika kontraksi rahim tidak kuat maka darah yang dikeluarkan dari rahim akan lebih banyak.
Saat persalinan plasenta harus segera dikeluarkan dalam waktu kurang dari 30 menit, jika plasenta tidak dikeluarkan dalam waktu 30 menit akan mengakibatkan ibu kehilangan banyak darah dan infeksi, kondisi ini disebut juga dengan retensio plasenta.
Jenis perdarahan pasca persalinan
secara medis dijelaskan bahwa ada dua jenis perdarahan pasca persalinan berdasarkan waktu terjadinya perdarahan, volume darah yang keluar dan jenis persalinan normal atau Caesar.
- Perdarahan postpartum primer
Jenis perdarahan yang terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam setelah ibu melahirkan, jumlah darah yang keluar biasanya lebih dari 500 ml dan ibu perlu mendapatkan pertolongan medis segera.
- Perdarahan postpartum sekunder
Jenis perdarahan yang terjadi dalam kurun waktu 24 jam sampai dengan 12 minggu pasca persalinan, dalam kondisi ini ibu biasanya kehilangan darah 100 ml per jam.dalam kondisi demikian, Ibu harus segera mendapat transfusi darah dan pertolongan medis.
Bahaya perdarahan pasca persalinan
Perdarahan pasca persalinan sangat berbahaya untuk ibu dan harus segera mendapatkan penanganan medis segera, karena saat ibu kehilangan banyak darah, ibu pada kondisi tertentu perlu dilakukan tindakan transfusi darah, selain itu perdarahan pasca melahirkan caesar sangat beresiko pada peningkatan kinerja jantung dan jika tidak mendapatkan pertolongan segera ibu bisa-bisa kehilangan nyawa.
Pada persalinan normal perdarahan pada ibu sangat beresiko menurunkan tekanan darah secara drastis, pada kondisi ini ibu bisa mengalami syok pada seluruh organ tubuh karena organ tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang cukup.
Ciri-ciri perdarahan pasca persalinan
Perdarahan setelah melahirkan normal maupun perdarahan setelah melahirkan caesar sebenarnya bisa dikenali melalui ciri-ciri berikut;
- Tekanan darah menurun drastis
- Detak jantung meningkat
- Terjadi pembengkakan di kaki atau bagian tubuh lainnya
- Perdarahan tidak berkurang dari hari ke hari
- Muncul rasa sakit di area perut setelah melahirkan, tapi tidak segera membaik
Perdarahan pasca persalinan merupakan kondisi medis yang perlu mendapatkan pertolongan dan penanganan khusus, tidak semua ibu hamil akan mengalami pendarahan, jadi ibu tidak perlu khawatir dan takut dengan kondisi ini.
Dianjurkan ibu saat hamil sudah mempersiapkan diri dan kondisi fisik serta mental yang baik untuk menjalani setiap proses persalinan dengan lancar dan selamat.
[/et_pb_text][/et_pb_column_inner][/et_pb_row_inner][/et_pb_column][et_pb_column type=”1_4″ _builder_version=”4.16″ custom_padding=”|||” global_colors_info=”{}” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_sidebar area=”et_pb_widget_area_1″ _builder_version=”4.4.2″ custom_padding=”40px|20px|0px|20px|false|true” border_width_all=”2px” border_color_all=”#ec3055″ global_module=”2016″ global_colors_info=”{}”][/et_pb_sidebar][/et_pb_column][/et_pb_section]