Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan – Ada banyak informasi dan mitos keliru soal kehamilan yang beredar. Bagaimana fakta di baliknya? Mari simak penjelasan lengkapnya di sini.
[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.17.4″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” sticky_enabled=”0″]Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan
Sering beredar di tengah masyarakat kita mengenai informasi terkait kehamilan dan tidak jarang informasi yang beredar belum jelas sumber dan kebenarannya.
Berikut kita ulas terkait mitos kehamilan yang beredar di masyarakat dan penjelasannya.:
- Larangan berhubungan seksual ketika hamil
Larangan ini beredar luas di masyarakat karena dianggap ibu hamil yang melakukan hubungan intim akan menyakiti janin dan menyebabkan keguguran.
Informasi ini hanyalah mitos belaka. Saat kondisi, hamil normal dan ibu dalam keadan sehat tidak ada masalah bagi ibu untuk melakukan hubungan dengan pasangan
Karena didalam kandungan janin terlindungi oleh selaput dan cairan ketuban, selain itu terdapat otot rahim yang kuat dan lender tebal di leher Rahim.
Sebagian besar kejadian keguguran diakibatkan oleh kondisi janin yang tidak berkembang dengan baik.
- Larangan berolahraga saat hamil
Larangan ini hanya mitos, karena ibu hamil sangat dianjurkan untuk olahraga. Karena memiliki banyak manfaat Kesehatan untuk ibu hamil dan janin yang dikandung.
Beberapa olahraga yang dianjurkan saat hamil diantaranya, senam hamil, berjalan santai, Latihan kegel dan berenang.
kegiatan olahraga ini sebaiknya dilakukan 2-4 kali selama seminggu dengan interval 10 sd 30 menit dalam satu waktu.
- ukuran dan bentuk perut ibu hamil menandakan jenis kelamin janin
Anggapan yang sering kita dengar adalah bentuk perut ibu yang turun kebawah menunjukkan jenis kelamin bayi laki-laki, sedangkan posisi dan bentuk perut ibu membulat keatas menunjukkan jenis kelamin perempuan.
Anggapan tersebut sebenarnya hanya mitos.
Karena faktanya bentuk dan posisi perut ibu hamil dipengaruhi oleh kekuatan otot perut dan posisi janin didalam perut jadi tidak ada hubungan antara jenis kelamin janin dan bentuk perut.
Untuk mengetahui jenis kelamin janin hanya bisa dilakukan dengan pemeriksaan USG pada kehamilan minggu ke 18.
- ibu hamil diharuskan makan dengan porsi dua kali lipat
Informasi yang sering beredar adalah ibu hamil harus makan dua kali lipat porsi dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan ibu dan.
benar bahwa ibu hamil perlu tambahan kebutuhan nutrisi selama hamil tapi tidak harus makan dua kali lipat porsi
Ibu hamil dengan berat badan normal hanya membutuhkan asupan tambahan 300 kalori setiap harinya, artinya ibu hamil tidak perlu menambah porsi makan untuk mencukupi kebutuhan makan untuk dirinya dan janin. porsi makan terlalu banyak untuk mencukupi kebutuhan nutrisi saat hamil.
- Dilarang minum kopi selama hamil
Mungkin berat bagi ibu hamil dengan pecinta kopi karena informasi larangan ini sangat menyiksa, padahal ibu hamil masih boleh minum kopi asalkan sesuai dengan batas dan ketentuannya.
Karena terlalu banyak mengkonsumsi kafein meningkatkan resiko keguguran dan bayi lahir dengan berat badan rendah, oleh karena itu sebaiknya ibu hamil tidak mengkonsumsi kafein lebih dari 200 mg perhari, nah jumlah ini adalah setara dengan 1 gelas kopi siap seduh.
- Tidak boleh mewarnai rambut selama hamil
Anggapan mengenai larangan mewarnai rambut adalah tidak benar karena tidak ada dampaknya terhadap janin selama dilakukan dengan benar dan tepat
Ibu hamil sebaiknya mewarnai rambut pada trimester kedua kehamilan dan sangat dianjurkan untuk memilih pewarna rambut yang tidak mengandung bahan kimia.
- Ibu hamil harus menjauhi kucing
Anggapan ini karena kucing beresiko menularkan virus toksoplasma,
untuk ibu hamil pecinta kucing tidak perlu khawatir ibu tetap bisa bermain dengan kucing
Akan tetapi sebaiknya meminta bantuan orang lain untuk membersihkan kotoran kucing dan kotak pasirnya.
Ya itulah beberapa mitos dan fakta mengenai seputar kehamiln.
Mulai saat ini lebih cermat dalam menyikapi berbagai mitos yang beredar di sekitar kita mengenai kehamilan, jika terdapat informasi yang membuat ibu ragu sebaiknya konsultasikan dan diskusikan dengan bidan dan dokter kandungan saat ibu melakukan pemeriksaan kandungan.
[/et_pb_text][/et_pb_column_inner][/et_pb_row_inner][/et_pb_column][et_pb_column type=”1_4″ _builder_version=”4.16″ custom_padding=”|||” global_colors_info=”{}” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_sidebar area=”et_pb_widget_area_1″ _builder_version=”4.4.2″ custom_padding=”40px|20px|0px|20px|false|true” border_width_all=”2px” border_color_all=”#ec3055″ global_module=”2016″ global_colors_info=”{}”][/et_pb_sidebar][/et_pb_column][/et_pb_section]