Jenis Pemeriksaan Kesehatan Dalam Medical Check Up
Jenis Pemeriksaan Kesehatan Dalam Medical Check Up – Medical check up merupakan pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh. Tujuannya untuk memastikan kondisi kesehatan dan mengantisipasi gangguan kesehatan yang dapat berkembang menjadi penyakit. Pemeriksaan fisik kesehatan ini umumnya direkomendasikan untuk orang dengan indikasi tertentu dan jenis pemeriksaannya akan disesuaikan dengan kebutuhannya.
Biasanya, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kesehatan pekerja, penderita penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol, persiapan operasi, atau studi pada lansia. Selain itu, sebagai persyaratan khusus, pemeriksaan kesehatan seperti asuransi dan tes skrining untuk pendidikan dan tingkat pekerjaan juga dilakukan.
Nah, orang sehat tetap perlu dipantau secara medis untuk menghindari penyakit serius di kemudian hari.
Jenis Pemeriksaan Kesehatan Dalam Medical Check Up
Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam prosedur medical check up. Namun, biasanya dimulai dengan memeriksa BMI atau indeks massa tubuh Anda dengan mengukur dan menghubungkan tinggi dan berat badan Anda. Nah, beberapa pemeriksaan lain yang termasuk dalam medical check up adalah:
- Periksa fungsi jantung dengan EKG
Ekokardiografi adalah pemeriksaan yang menggunakan alat khusus untuk mengamati semua kelainan jantung, termasuk struktur dan fungsinya. Alat ini bekerja dengan memancarkan gelombang ultrasound, yang menghasilkan gambar (ekokardiogram) yang menunjukkan kondisi jantung.
Tes ini memungkinkan penilaian langsung dan akurat dari fungsi dan struktur jantung. Bahkan, Anda dapat menemukan pergerakan katup jantung, dinding jantung, dan seberapa baik darah mengalir di ruang jantung.
- Pemeriksaan radiologi
Jenis pemeriksaan ini menggunakan sinar-X atau sinar radioaktif untuk memberikan informasi tentang suatu penyakit melalui gambar/citra/pencitraan.
Beberapa kondisi yang diketahui melalui pemeriksaan radiologi adalah kanker, tumor, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, penyakit tulang atau sendi. Pemeriksaan ini juga dapat mengetahui kondisi pembuluh darah, hati, ginjal, tiroid, kelenjar getah bening, saluran pencernaan, dan saluran reproduksi.
- Penelitian Laboratorium
Selama pemeriksaan laboratorium Anda akan diberikan pilihan ujian berikut:
- Pemeriksaan hematologi dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan berbagai hal tentang sel dan organ pembentuk darah.
- Urinalisis terdiri dari pemeriksaan warna, pH, protein/albumin, gula, bilirubin, darah.
- Pemeriksaan feses terdiri dari pemeriksaan warna dan konsistensi
- Kontrol Kolesterol
Pemeriksaan kolesterol juga merupakan bagian dari rangkaian pemeriksaan kesehatan yang penting dilakukan. Kebiasaan makan makanan tinggi lemak dapat meningkatkan kolesterol darah. Hati-hati, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti serangan jantung dan stroke.
Kadar kolesterol normal bila berada di bawah 200 mg/dL. Selain itu, pastikan tekanan darah dalam batas normal, yaitu 120/80, sehingga jauh dari ancaman hipertensi dan hipotensi.
- Kontrol Gula Darah
Selain pemantauan kadar kolesterol, pemantauan kadar gula darah juga penting dilakukan untuk mencegah penyakit diabetes. Namun, sebelum melakukan penelitian ini, biasanya Anda akan diminta untuk berpuasa minimal 8 jam sebelumnya.
Kadar gula darah yang normal berada pada level 70-100 mg/dL, sedangkan Anda akan mengalami pradiabetes jika memiliki kadar gula darah 100-125 mg/dL. Sementara itu, Anda akan dinyatakan mengidap diabetes jika kadar gula Anda di atas 126 mg/dL.
- Pemeriksaan Fungsi Hati
Tes fungsi hati dilakukan dengan memeriksa kadar enzim dan protein dalam sampel darah. Tujuan tes fungsi hati adalah untuk mendeteksi dan memantau perkembangan penyakit hati, menilai efektivitas dan efek samping pengobatan, serta memantau seberapa parah kerusakan hati.
Tes ini umumnya direkomendasikan untuk seseorang yang pecandu alkohol, anemia, obesitas, memiliki penyakit kandung empedu, atau sedang mengonsumsi obat yang dapat merusak hati.
- Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Ada empat jenis tes untuk memeriksa fungsi ginjal, ureum, tes urin, laju filtrasi glomerulus, dan kreatinin darah. Berikut adalah empat fungsi dari setiap survei:
- Urea atau nitrogen urea darah (BUN). Tes ini digunakan untuk menentukan tingkat nitrogen urea dalam darah, residu metabolisme protein.
- tes urin. Protein dan kadar darah dalam urin dapat mengindikasikan gangguan fungsi ginjal. Nah, tes urine bisa digunakan untuk mendeteksi protein dan darah.
- Laju filtrasi glomerulus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kemampuan ginjal dalam menyaring limbah metabolisme dalam tubuh.
- kreatinin darah. Sedangkan tes kreatinin berfungsi untuk mengetahui kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin adalah produk limbah dari pemecahan otot yang diekskresikan melalui ginjal. Kadar kreatinin darah yang tinggi bisa menjadi tanda adanya masalah pada ginjal.
Itulah informasi yang dapat kami berikan semoga informasi diatas ini dapat bermanfaat bagi anda semua yang membacanya ya, jika ingin menanyakann perihal kesehatan anda bisa tanyakan lewat ikon whatsapp yang sudah tersedia, admin kami akan sigap merespon hal yang ingin anda tanyakan.
[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.13.0″ _module_preset=”default” text_text_color=”#FFFFFF” text_font_size=”20px” link_text_color=”#FFFFFF” background_color=”#e04135″ custom_margin=”||0px||false|false” custom_padding=”10px||10px||true|false” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”post_content”]
Baca Juga : Penyakit Anemia Pada Vegetarian
[/et_pb_text][/et_pb_column_inner][/et_pb_row_inner][/et_pb_column][et_pb_column type=”1_4″ theme_builder_area=”post_content”][et_pb_sidebar area=”et_pb_widget_area_1″ _builder_version=”4.4.2″ custom_padding=”40px|20px|0px|20px|false|true” border_width_all=”2px” border_color_all=”#ec3055″ global_colors_info=”{}” global_module=”2016″ theme_builder_area=”post_content”][/et_pb_sidebar][/et_pb_column][/et_pb_section]