MANFAAT PEMERIKSAAN KESEHATAN RUTIN BAGI PEKERJA
MANFAAT PEMERIKSAAN KESEHATAN RUTIN BAGI PEKERJA – Pernyataan “lebih baik mencegah daripada mengobati” cukup akrab di telinga kita. Jangan menunggu sampai terserang penyakit dan terlambat mengatasinya. Pemeriksaan Kesehatan karyawan adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap karyawan atau calon karyawan di suatu lingkungan kerja. Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeteksi secara dini gangguan kesehatan yang mungkin dialami karyawan akibat faktor tertentu di lingkungan kerja.
MANFAAT PEMERIKSAAN KESEHATAN RUTIN BAGI PEKERJA
Pemeriksaan kesehatan karyawan merupakan salah satu program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang perlu dilakukan oleh tiap perusahaan untuk mengetahui kondisi terkini dari kesehatan karyawan atau calon karyawan, sehingga perusahaan dapat menentukan kemampuan karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan yang dilihat dari sisi kesehatan. Hal ini penting untuk mencegah penyakit atau kecelakaan yang mungkin ditimbulkan akibat bahaya yang muncul di lingkungan kerja.
Pemeriksaan kesehatan karyawan bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan terkini dari karyawan. Dengan diketahuinya kondisi kesehatan karyawan, manfaat yang dapat diperoleh antara lain:
- Menentukan kemampuan karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan, sehingga dapat mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja .
- Mengetahui secara dini tanda dari gangguan kesehatan, sehingga dapat meminimalkan faktor risiko dan menentukan langkah penanganan selanjutnya .
- Meningkatkan kesadaran karyawan untuk menerapkan gaya hidup sehat, serta selalu mematuhi peraturan K3 di suatu perusahaan, seperti menggunakan alat pelindung diri (APD).
Pemeriksaan rutin dapat membantu menemukan potensi masalah kesehatan sebelum menjadi masalah yang lebih besar. Deteksi dini memberi Anda peluang terbaik untuk mendapatkan perawatan yang tepat dengan cepat, serta menghindari komplikasi. Ketika kita memeriksakan diri secara teratur, dokter dapat mendeteksi kondisi kesehatan atau penyakit sejak dini. Misalnya, serangan jantung mungkin tidak mendadak tetapi bisa terjadi karena akumulasi kolesterol secara bertahap dalam pembuluh darah.
Pemeriksaan kesehatan akan menentukan jumlah kolesterol seseorang dan memungkinkan pasien melakukan perubahan pola makan untuk mengurangi asupan lemak. Deteksi dini memberi kita peluang terbaik untuk mendapatkan perawatan yang tepat dengan cepat dan menghindari komplikasi. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, kita melakukan upaya yang benar untuk menjalani hidup yang lebih lama, lebih sehat dan berkualitas.
Dengan pemeriksaan berkala yang baik, dimulai dari pra-kerja diikuti dengan pemeriksaan tahunan sampai purna bakti diharapkan kejadian penyakit akibat kerja ataupun penyakit yang dapat menurunkan produktifitas dapat diminimalkan dan pekerja sendiri dapat merasa nyaman dan aman dengan pekerjaan yang dilakukan serta perusahaan mendapatkan keuntungan dengan tetap terjaga kesinambungan produksinya serta terciptanya produktifitas yang baik dalam lingkungan kerja.
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja harus dilakukan oleh dokter yang memenuhi persyaratan berdasarkan peraturan dan perundang undangan yang berlaku. Pemeriksaan kesehatan meliputi a.l. pelaksanaan Anamnesa, pemeriksaan mental, pemeriksaan fisik, pemeriksaan kesegaran jasmani, pemeriksaan radiologi, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan tambahan yang disesuaikan kondisi kerja dari pekerja. Dokter yang dimaksud adalah dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan telah memenuhi syarat sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi No.1/MEN/1976 perihal kewajiban latihan hiperkes bagi dokter perusahaan dan syarat lain yang dibenarkan oleh direktur Jenderal Pembinaan dan Pengawasan.
Jika pemeriksaan kesehatan rutin dijalankan dengan baik, maka akan mudah dinilai derajat kesehatan tenaga kerja dan yang paling penting adalah penyesuaian jenis pekerjaan dengan kondisi kesehatan tenaga kerja. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya Pernyakit Akibat Kerja. Misalnya, seorang tenaga kerja yang menderita penyakit paru-paru di rekomendasikan untuk bekerja TIDAK berhubungan dengan bahan kimia dan debu. Jika hal ini terabaikan akibat tidak adanya hasil pemeriksaan kesehatan maka akan besar kemungkinan terjadinya Penyakit Akibat Kerja.
Banyak kondisi medis yang serius dapat didiagnosis saat dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan kemudian dirawat dan dikelola dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada membiarkan suatu kondisi tidak terdiagnosis hingga menjadi lebih parah dan kemudian memerlukan lebih banyak biaya untuk perawatan dan penanganan jangka panjang. Dan jika membutuhkan pengobatan dalam jangka waktu yang lama maka akan meningkatkan angka absenteeism sehingga pengusaha akan mengalami penurunan produktifitas.
Marilah kita sebagai tenaga kerja membantu perusahaan dan terutama diri sendiri untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh perusahaan agar kita dapat menilai jenis resiko pekerjaan sesuai dengan kondisi kesehatan kita.
Oleh, Dr Joe J Sakul, Desember, 2020
[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.13.0″ _module_preset=”default” text_text_color=”#000000″ text_font_size=”20px” link_text_color=”#FFFFFF” background_color=”#e04135″ custom_margin=”||0px||false|false” custom_padding=”10px||10px||true|false” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”post_content” sticky_enabled=”0″]Baca Juga : 8 Alasan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
Permalink