TAUKAH KAMU KAITAN “VITAMIN D” & COVID-19
TAUKAH KAMU KAITAN “VITAMIN D” & COVID-19 – ”Sebuah studi kohort retrospektif di Indonesia, dengan sampel 780 pasien COVID-19, meneliti tentang keterkaitan status vitamin D dan mortalitas pasien COVID-19. Setelah mengesampingkan faktor perancu, seperti usia, jenis kelamin, dan komorbiditas; hasil studi ini menyimpulkan bahwa status vitamin D berkaitan erat dengan mortalitas pasien COVID-19.
TAUKAH KAMU KAITAN “VITAMIN D” & COVID-19
Angka mortalitas ditemukan lebih tinggi pada pasien dengan insufisiensi vitamin D. Jika dibandingkan dengan pasien COVID-19 dengan status vitamin D yang normal, risiko kematian meningkat sebanyak 10,12 kali pada pasien COVID-19 dengan defisiensi vitamin D.”
APA SAJA FUNGSI VITAMIN D BAGI TUBUH ???
- Vitamin D memiliki peranan yang sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Vitamin D bersifat larut dalam lemak dan memiliki manfaat yang sangat besar dalam hal kemampuan melawan peradangan
- Vitamin D juga berperan dalam regulasi imun, serta membantu mengaktifkan pertahanan sistem imun dengan cara mendorong fungsi sel-sel imun seperti sel T dan makrofag
- Menjaga kesehatan tulang
- Membantu mengontrol tekanan darah
- Membantu mengendalikan kadar gula darah
- Mencegah kanker
- Membantu pertumbuhan dan perkembangan janin
BERAPA BANYAK KEBUTUHAN VITAMIN D DALAM SEHARI ???
- Lahir sampai 1 tahun – 200 IU (5 mcg/hari)
- 1 tahun sampai 64 tahun – 600 IU (15 mcg/hari)
- Lebih dari 64 tahun – 800 IU (20 mcg/hari)
- Wanita hamil dan menyusui – 600 IU (15 mcg/hari)
- Dimasa pandemic dosis dewasa dapat ditingkatkan menjadi 1000-4000 IU/hari
APA YANG HARUS DILAKUKAN DAN DIKONSUMSI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN VITAMIN D ???
- Berjemur pada pagi hari se kitar 10-15 menit
- Mengkonsumsi makanan seperti :
kuning telur, susu, jamur shitake, hati sapi, keju, udang, ikan terutama ikan yang berlemak seperti salmon dan tuna.
Hingga saat ini ada cukup bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah dalam tubuh dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit pernapasan, seperti TB Paru, Influenza dan Covid-19.
[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.13.0″ _module_preset=”default” text_text_color=”#000000″ text_font_size=”20px” link_text_color=”#FFFFFF” background_color=”#e04135″ custom_margin=”||0px||false|false” custom_padding=”10px||10px||true|false” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”post_content” sticky_enabled=”0″]Baca Juga : HAPPY HYPOXIA SI “ SILENT KILLER” PADA PASIEN COVID-19
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
Permalink