HNP (SARAF KEJEPIT)
[et_pb_section fb_built=”1″ specialty=”on” _builder_version=”4.4.5″ global_colors_info=”{}”][et_pb_column type=”3_4″ specialty_columns=”3″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” global_colors_info=”{}” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_row_inner _builder_version=”4.4.5″ global_colors_info=”{}”][et_pb_column_inner saved_specialty_column_type=”3_4″ _builder_version=”4.4.5″ global_colors_info=”{}”][et_pb_text _builder_version=”4.13.1″ hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” sticky_enabled=”0″]
HNP (Saraf Kejepit) – HNP atau yang sering disebut saraf kejepit adalah singkatan dari Herniated Nucleus Pulposus yang artinya adanya penonjolan inti dari diskus yang menjadi bantalan tulang belakang sehingga penonjolan tersebut menekan syaraf yang mengakibatkan timbulnya rasa sakit, kesemutan dan kelemahan pada anggota tubuh tertentu seperti punggung, pinggang, lengan atau tungkai. Namun perlu diketahui bahwa istilah saraf kejepit tergolong umum karena saraf kejepit bukan hanya HNP tapi masih banyak yang lainnya.
HNP (Saraf Kejepit)
Menurut Ahli Bedah Ortopedi dr. Nicolaas C. Budhiparama Sp.OT saraf kejepit sebenarnya merupakan kondisi terjepit atau terkompresi saraf. Dapat terjadi pada saraf pusat (saraf yang terdapat pada tulang belakang ) maupun saraf peifer ( saraf yang terdapat pada daerah perifer/ekstremitas ).
Saat punggung, leher, atau kaki terasa sangat nyeri secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas, kemungkinan saraf kejepit adalah biang keroknya. Saraf dikatakan terjepit saat jaringan di sekitarnya seperti tulang, otot, dan tendon, menekan terlalu kencang.
Tekanan tersebut lalu membuat fungsi saraf terganggu. Selanjutnya, akan muncul rasa kesemutan, nyeri, kebas, hingga melemahnya tubuh sebagai akibat dari kondisi ini.
Ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah, untuk meredakan gejala saraf terjepit, seperti bawah ini.
1. Perbanyak istirahat
Tidur dan istirahat yang cukup, sangat penting untuk mendukung penyembuhan penyakit saraf. Saat tidur, tubuh kita akan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi di dalamnya. Sehingga, jika kurang tidur, maka waktu perbaikan kerusakan pun akan berkurang.
Batasi kegiatan Anda. Sebab, memaksakan melakukan pekerjaan saat gejala masih muncul, bisa menyebabkan kondisi bertambah parah.
2. Ubah postur tubuh
Anda mungkin perlu mengubah postur tubuh Anda saat berdiri maupun duduk, untuk mengurangi rasa nyeri yang timbul akibat saraf kejepit.
Menggunakan bantal, kursi yang dapat disesuaikan, dan sandaran leher saat duduk dapat membantu meringankan tekanan dan membuat saraf pulih. Cari posisi duduk ataupun berdiri yang bisa mengurangi rasa nyeri, dan ubahlah kebiasaan dengan cara baru tersebut.
3. Pastikan posisi tubuh aman dan nyaman saat bekerja
Buat tempat kerja Anda senyaman mungkin. Posisikan barang-barang agar lebih ergonomis. Buat layar komputer sejajar dengan mata, sehingga Anda tidak harus menunduk terlalu lama, yang bisa menyebabkan saraf di leher terjepit.
Anda juga dapat sesekali bekerja sambil berdiri agar tulang belakang tetap fleksibel, untuk mengurangi risiko terjadinya saraf kejepit.
4. Konsumsi obat pereda nyeri
Untuk meredakan nyeri yang timbul, Anda dapat mengonsumsi obat berjenis anti-inflamasi nonsteroid (AINS) seperti ibuprofen dan asam mefenamat. Jika mengonsumsi obat ini, perhatikan cara dan dosis konsumsinya dengan baik. Jangan mengonsumsinya secara berlebihan.
5. Lakukan pemanasan dan yoga
Melakukan pemanasan ringan dan yoga, bisa mengurangi tekanan pada saraf di area yang terganggu. Namun, jangan lakukan pemanasan secara berlebihan, karena dapat memperburuk gejala.
6. Pijat
Memijat area yang sarafnya terjepit, dapat membantu meredakan nyeri dan tekanan yang dirasakan. Memberikan sedikit tekanan dengan memijat area yang nyeri, bisa membantu mengurangi ketegangan otot, sehingga otot menjadi lebih rileks.
7. Naikkan kaki
Metode ini dapat Anda coba untuk mengatasi gejala saraf punggung bawah yang terjepit. Cobalah untuk menaikkan kaki Anda dan sandarkan di tembok, sehingga membentuk sudut 90 derajat. Tekuk lutut dan pinggang saat melakukannya.
8. Kompres dingin dan hangat
Kompres hangat bisa membantu membuat otot menjadi rileks, sehingga mengurangi tekanan ke saraf. Suhu panas yang diaplikasikan ke tubuh, juga akan membantu memperlancar aliran darah, sehingga proses penyembuhan bisa terbantu.
Kompres saraf yang terjepit dengan handuk hangat selama 10-15 menit. Sementara itu, kompres dingin dapat meredakan pembengkakan dan peradangan jaringan, sehingga membuat saraf tidak lagi tertekan. Kompres area saraf yang terjepit dengan handuk dingin selama 10-15 menit.
9. Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat mengatasi saraf kejepit secara jangka panjang. Mulailah berolahraga secara teratur, dengan melakukan latihan-latihan ringan seperti jalan pagi, berenang, dan bersepeda.
Olahraga teratur dapat menjaga tubuh agar tetap fleksibel, sehingga berisiko lebih rendah mengalami gangguan saraf maupun tulang. Menurunkan berat badan berlebih juga bisa membantu meredakan saraf terjepit.
Pengobatan saraf kejepit oleh dokter
Jika saraf kejepit tidak juga reda meski sudah melakukan langkah-langkah di atas, maka sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memberikan penanganan untuk saraf kejepit, melalui:
1. Terapi fisik
Selama terapi fisik, Anda akan mempelajari cara untuk menguatkan dan meregangkan otot-otot di area tubuh yang mengalami penyakit saraf ini. Dengan begitu, tekanan di saraf berangsur-angsur akan berkurang.
2. Pemberian obat
Dokter bisa merekomendasikan obat pereda nyeri seperti ibuprofen, atau suntikan obat kortikosteroid, yang juga berfungsi untuk meredakan nyeri dan peradangan.
3. Pemasangan penyangga di tangan
Pemasangan bracket atau penyangga di tangan, dapat membantu mengatasi saraf kejepit yang terjadi di tangan. Penyangga tersebut akan membatasi pergerakan di area yang sarafnya terganggu, sehingga saraf dapat beristirahat dan membaik.
Peyangga ini akan mencegah Anda melakukan gerakan-gerakan yang bisa memperparah kondisi saraf kejepit.
4. Operasi
Apabila saraf tidak juga membaik meski Anda telah melakukan perawatan selama beberapa minggu bahkan bulan, dokter akan merekomendasikan operasi untuk menghilangkan tekanan, yang mengakibatkan saraf terjepit.
Jenis operasi yang dilakukan dapat berbeda, tergantung dari lokasi saraf yang terganggu.
Jika Anda mengalami gejala-gejala yang serupa seperti di atas, jangan tunda untuk segera menjalani perawatan untuk saraf kejepit. Semakin cepat perawatan dimulai, maka tingkat keberhasilan nya pun akan makin baik.
Sumber ; http://mediskus.com/penyakit/hnp-saraf-terjepit.html
http://www.sitkes.com/apa-penyebab-syaraf-kejepit.html
[/et_pb_text][/et_pb_column_inner][/et_pb_row_inner][et_pb_row_inner column_structure=”1_2,1_2″ _builder_version=”4.4.5″ global_colors_info=”{}”][et_pb_column_inner type=”1_2″ saved_specialty_column_type=”3_4″ _builder_version=”4.4.5″ global_colors_info=”{}”][et_pb_blurb title=”Medical Check Up Perusahaan” url=”https://plazamedis.net/paket-medical-check-up/” image=”https://plazamedis.net/wp-content/uploads/2020/04/MCU-Dokter-3-3.jpg” alt=”Medical Check Up Perusahaan” _builder_version=”4.13.0″ global_colors_info=”{}”]
Dapatkan penawaran terbaik dari Plazamedis untuk anda yang ingin mengadakan kegiatan medical check up massal di perusahaan. Bonus layanan jangka dengan biaya 30-50% lebih murah dari klinik dan laboratorium yang ada.
[/et_pb_blurb][/et_pb_column_inner][et_pb_column_inner type=”1_2″ saved_specialty_column_type=”3_4″ _builder_version=”4.4.5″ global_colors_info=”{}”][et_pb_blurb title=”Medical Check Up Perorangan” url=”https://plazamedis.net/medical-check-up-retail/” image=”https://plazamedis.net/wp-content/uploads/2020/04/Medical-Check-Up-Perorangan-1.png” alt=”Medical Check Up Perorangan” _builder_version=”4.13.0″ global_colors_info=”{}”]
Cek info paket dan penawaran medical check up perorangan yang disediakan oleh klinik dan rumah sakit yang ada di sekitar anda. Lebih mudah dan murah mendapatkan medical check up yang sesuai kebutuhan anda dari pada datang langsung ke klinik dan rumah sakit
[/et_pb_blurb][/et_pb_column_inner][/et_pb_row_inner][et_pb_row_inner _builder_version=”4.13.1″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][et_pb_column_inner saved_specialty_column_type=”3_4″ _builder_version=”4.13.1″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][et_pb_text _builder_version=”4.13.1″ _module_preset=”default” text_text_color=”#FFFFFF” text_font_size=”20px” link_text_color=”#FFFFFF” background_color=”#e04135″ custom_margin=”||0px||false|false” custom_padding=”10px||10px||true|false” global_colors_info=”{}”]
Baca Juga : Vitamin D Dapat Mencegah Infeksi Saluran Nafas
[/et_pb_text][/et_pb_column_inner][/et_pb_row_inner][/et_pb_column][et_pb_column type=”1_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” global_colors_info=”{}” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_sidebar area=”et_pb_widget_area_1″ _builder_version=”4.4.2″ custom_padding=”40px|20px|0px|20px|false|true” border_width_all=”2px” border_color_all=”#ec3055″ global_module=”2016″ global_colors_info=”{}”][/et_pb_sidebar][/et_pb_column][/et_pb_section]