Tanda-tanda Darah Rendah yang Bahaya
Tanda-tanda Darah Rendah yang Bahaya – Tekanan darah tinggi atau hipertensi diketahui dapat memicu berbagai penyakit seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal hingga impotensi. Di ujung spektrum yang berbeda, tekanan darah rendah sebenarnya juga bisa membuat penyakit, walau dampaknya tak seekstrim ‘kakaknya’.
“Dampak darah rendah untuk jantung sepanjang tekanannya tidak dibawah 90/60 mmHg atau 90/70 mmHg saya rasa tidak ada masalah. Selama masih bisa jalan tidak apa-apa. Tetapi yang harus diwaspadai jika sudah sampai keringat dingin atau kakinya mulai dingin,” kata prof Dr dr Budhi Setianto, Sp JP, FIHA kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (29/5/2013).
Tanda-tanda Darah Rendah yang Bahaya
Prof Budhi yang merupakan dokter spesialis di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita ini menjelaskan bahwa tekanan darah diperlukan bagi tubuh dalam proses sirkulasi darah. Organ jantung bertugas memompa darah dan pembuluh darah bertanggungjawab mengalirkan sehingga terjaga sirkulasi darahnya.
Walaupun tekanan darahnya rendah, sebenarnya sirkulasi darah tetap lancar. Maka apabila kondisi kesehatan masih baik-baik saja, tekanan darah bukan menjadi masalah yang besar. Jika sudah sampai mengganggu aktifitas, maka sebaiknya perlu istirahat dulu.
“Bisa jadi tekanan darahnya rendah karena makanannya kurang asin. Jadi bisa diberikan makanan yang agak sedikit asin,” imbuh prof Budhi.
Darah rendah sendiri sebenarnya bukan hal yang perlu mendapat perlakuan khusus. Tapi lain halnya apabila darah rendah yang terjadi akibat penyakit. Misalnya kelainan jantung yang bisa memunculkan gejala darah rendah. Ketika itu, jantung menjadi lemah sehingga tekanan yang dihasilkan ikut melemah.
“Darah rendah tidak menimbulkan dampak apa-apa pada jantung. Kecuali tekanan darah rendah akibat tubuh mengalami shock, seperti tiba-tiba mencret, demam berdarah, serangan jantung yang akan membuat badan perlahan-lahan dingin,” terang dr Santoso Karo Karo SpJP MPH (K), mantan ketua Yayasan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
Dr Santoso menerangkan, kejadian-kejadian seperti di atas bisa membuat tekanan darah anjlok hingga di bawah 90 mmHg. Kondisi seperti ini lah yang berbahaya dan harus ditangani dengan segera. Selain itu ada juga kelainan jantung yang bisa memunculkan tekanan darah, misalnya payah jantung.
“Kalau kondisinya seperti ini, otot jantung sudah rusak sehingga bagaimana dia bisa memompa darah lebih tinggi? Inilah yang menyebabkan tekanan darah rendah pada penderitanya,” pungkas dr Santoso.
[/et_pb_text][/et_pb_column_inner][/et_pb_row_inner][et_pb_row_inner column_structure=”1_2,1_2″ _builder_version=”4.4.3″ global_colors_info=”{}”][et_pb_column_inner type=”1_2″ saved_specialty_column_type=”3_4″ _builder_version=”4.4.3″ global_colors_info=”{}”][et_pb_blurb title=”Medical Check Up Perusahaan” url=”https://plazamedis.net/paket-medical-check-up/” url_new_window=”on” image=”https://plazamedis.net/wp-content/uploads/2020/04/MCU-Dokter-3.jpg” _builder_version=”4.13.0″ background_color=”#ffffff” width=”100%” global_colors_info=”{}”]Dapatkan penawaran terbaik dari Plazamedis untuk anda yang ingin mengadakan kegiatan medical check up massal di perusahaan. Bonus layanan jangka dengan biaya 30-50% lebih murah dari klinik dan laboratorium yang ada.
[/et_pb_blurb][/et_pb_column_inner][et_pb_column_inner type=”1_2″ saved_specialty_column_type=”3_4″ _builder_version=”4.4.3″ global_colors_info=”{}”][et_pb_blurb title=”Medical Check Up Perorangan” url_new_window=”on” image=”https://plazamedis.net/wp-content/uploads/2020/04/Dokter-MCU-4.jpg” _builder_version=”4.13.1″ hover_enabled=”0″ border_radii_image=”off||||” global_colors_info=”{}” sticky_enabled=”0″]Cek info paket dan penawaran medical check up perorangan yang disediakan oleh klinik dan rumah sakit yang ada di sekitar anda. Lebih mudah dan murah mendapatkan medical check up yang sesuai kebutuhan anda dari pada datang langsung ke klinik dan rumah sakit
[/et_pb_blurb][/et_pb_column_inner][/et_pb_row_inner][et_pb_row_inner _builder_version=”4.13.1″ _module_preset=”default”][et_pb_column_inner saved_specialty_column_type=”3_4″ _builder_version=”4.13.1″ _module_preset=”default”][et_pb_text _builder_version=”4.13.0″ _module_preset=”default” text_text_color=”#FFFFFF” text_font_size=”20px” link_text_color=”#FFFFFF” background_color=”#e04135″ custom_margin=”||0px||false|false” custom_padding=”10px||10px||true|false” global_colors_info=”{}” theme_builder_area=”post_content”]Baca Juga : Penyakit Anemia Pada Vegetarian
[/et_pb_text][/et_pb_column_inner][/et_pb_row_inner][/et_pb_column][et_pb_column type=”1_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” global_colors_info=”{}” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_sidebar area=”et_pb_widget_area_1″ _builder_version=”4.4.2″ custom_padding=”40px|20px|0px|20px|false|true” border_width_all=”2px” border_color_all=”#ec3055″ global_module=”2016″ global_colors_info=”{}”][/et_pb_sidebar][/et_pb_column][/et_pb_section]